FAMAL Gelar Unjuk Rasa
TUBEI, BE - Front Aliansi Masyarakat Lebong (FAMAL) Rabu (29/5) kemarin kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tubei dan Kantor Bupati Lebong, menuntut pengusutan dugaan korupsi di Lebong. Namun para pendemo yang bermaksud untuk bertemu secara langsung dengan Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tubei Rudi Indra Prasetya SH MH gagal, dikarenakan Bupati Lebong sedang dalam dinas luar. Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi tersebut dimulai pukul 10.00 WIB dengan massa sebanyak 12 orang. Aksi itu dikawal ketat oleh puluhan personil polisi. Aksi pertama dilakukan di depan kantor Kejari Tubei. Koordinator aksi, Rusmiantoni dan Rozi Antoni mengatakan, usai aksi demo di Lebong ini, mereka akan ke jakarta dengan berjalan kaki untuk menemui Presiden RI, Ketua KPK, Kepala Kejaksaan Agung dan Kapolri menyampaikan permasalahan di Lebong. Adapun perwakilan FAMAL yang akan berangkat ke Jakarta yakni Rusmianto, Rozi Antoni, Bahtiar, Mario, Hasbulah dan Hen. Saat berorasi di depan Kantor Kejari Tubei, FAMAL meminta agar Kajari Tubei Rudi Indra Prasetya SH MH keluar untuk menemui para pendemo, namun hal tersebut tidak terpenuhi karena Kajari Tubei sedang tidak berada di kantor. Akhirnya mereka hanya diterima oleh Kasi Intel, Kasi Pidsus, dan Kasi Pidum Kejari Tubei di halaman Kantor Kejaksaan. Karena keinginannnya untuk bertemu Kajari tidak terpenuhi, pendemo hanya menyampaikan apirasinya melalui pengeras suara untuk menyampaikan tuntutan mereka. Tuntutan itu diantaranya meminta Bupati Lebong bertanggung jawab atas permasalahan di Lebong, meminta dan menuntut Bupati Lebong melengserkan Kadis PU Lebong, karena kasus amburadulnya pembangunan di bawah naungan Kadis PU. Tuntutan ketiga, apabila Bupati tidak sanggup menerima kedua tuntutan tersebut maka FAMAL menuntut Rosjonsyah untuk mundur sebagai Bupati Lebong karena dianggap sudah gagal. \"Kita juga meminta Kajari Lebong menuntaskan kasus DAK tahun 2011, permasalahan kasus di Dinas Pertanian, pembangunan jalan hotmix tahun 2012. Lalu meminta Kajari pro aktif menyelesaikan perkara hukum di Kabupaten Lebong tanpa pandang bulu, serta ketiga meminta Kajari Lebong menolak bantuan atau hibah dari Pemkab Lebong, karena masyarakat Lebong masih butuh bantuan,\" ungkap Rusmianto. Usai menyampaikan tuntutanya di Kejari Tubei, pendemo bergerak menuju kantor Bupati Lebong. Di depan kantor bupati, massa meminta agar Bupati Lebong Rosjonsyah SIP MSi untuk menemui mereka. Namun pendemo tidak berhasil bertemu dengan orang nomor satu di Lebong tersebut dikarenakan sedang dinas luar. Akhirnya massa membubarkan diri dan kembali menuju titik kumpul di tugu Muara Aman. \"Kami meminta agar bupati keluar dari ruanganya dan menemui kami. Kami sudah bosan setiap demo hanya di wakili Aisten. Kami tidak ada urusan dengan mereka,\" teriak Rozi saat berorasi. Lanjutkan Aksi Jalan Kaki Di Tugu Muara Aman, FAMAL mengungkapkan jika aksi tersebut akan dilanjutkan hingga ke Jakarta dengan cara berjalan kaki dari Lebong menuju Jakarta. Enam perwakilan FAMAL akan berjalan dari Lebong ke Jakarta, menyampaikan berkas dugaan korupsi yang sudah mereka susun untuk diserahkan kepada Presiden RI, Kepala Kejasaan Agung, Ketua KPK dan Kapolri. \"Dalam laporan ini, kami melaporkan jika adanya dugaan korupsi Dana DPPID sebesar Rp 23 milliar untuk pembangunan pembukaan jalan Tanjung Agung - Danau Liang, kemudian kasus proyek jalan hotmix tahun 2012 diduga dilingkari mafia proyek dan koruptor serta kasus mafia anggaran di Dinas Pertanian Lebong. Kita akan berangkat setelah makan siang ini,\" tegas Rusmianto yang ikut dalam aksi jalan kaki tersebut.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: